SatuNet, Depok – Orang tua murid di Depok meminta pihak sekolah tidak menggunakan bus dari PO yang sama seperti digunakan dalam study tour ke Jogjakarta.
Kejadian tabrakan bus dalam study tour SMPN 3 Depok ke Jogjakarta 5 Oktober 2023 meninggalkan trauma bagi orang tua murid.
“Sekarang dengan kurikulum merdeka jadi banyak study tour ke luar kota,” ucap KY, orang tua murid tingkat SMP di Kota Depok mengungkapkan kegundahannya.
KY menyatakan kini para orang tua menjadi was-was atas keselamatan anak-anaknya. “Kemarin berita tabrakannya ramai sekali, kami para orang tua jadi was-was. Di berita, kecelakaannya bus,” beber KY.
KY berpendapat kejadian tabrakan bus dalam study tour SMPN 3 Depok bukan murni kecelakaan, tetapi keteledoran. Ini karena bus tidak jaga jarak.
“Katanya bus di depannya mengerem mendadak dan kemudian terjadi tabrakan. Jika busnya jaga jarak tidak mungkin terjadi tabrakan. Ini ada faktor keteledoran dengan tidak jaga jarak,” ucap KY.
KY menambahkan dalam lalu lintas di jalan tol ada aturan jaga jarak. Aturan itu untuk menghindari tabrakan dari arah belakang.
“Tolong di seleksi lagilah pihak sekolah. Kenapa dipaksakan pakai bus itu. Bus lain kan banyak juga,” ucap KY.
KY berharap masalah psikologis orang tua murid terkait pemilihan bus jangan disepelekan.
“Yang mengeluarkan duit itu orang tua, kenapa pendapat orang tua disepelekan. Kami khawatir akan keselamatan buah hati kita,” pungkas KY. (Redaksi)
