Teman Tidak Ada Bekasnya Yang ada Teman Rasa Saudara

SatuNet.co,Jakarta – Ismail, “Uka – Uka “ , presenter pembawa acara yg bercerita di lingkungan yang menyeramkan di stasiun tv swasta tahun 2000 an yang sempat rame pada masanya.
Yak, Ismail atau kita temen kampus panggilan akrabnya “Inong”, memang se kampus IISIP ( Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) Angkatan 87.

Sekian lama nya tak bertemu, bahkan reuni 37 tahun “ Happy Together Friendship Forever” pun tak datang. Setelah cek informasi, ternyata bapak 3 anak ini sedang dalam keadan tidak baik- baik saja.
” Sang Istri tercinta, Yuni, terkena Kanker Limphoma stadium 3 yang menyerang kelenjar getah bening nya sehingga tidak banyak memproduksi sel darah merahnya”.

Ini dirasakan kira-kira 2 bulan lalu, ada masalah di kelenjar getah bening nya. Kondisinya terus menurun, sesak napas, karena leukosit nya kurang jumlahnya, membuat urine nya memerah seperti darah.
Begitu pula dengan kondisi fisik sang istri yang semakin turun berat badanya.Sang istri dirawat sudah 25 hari di RS AD Gatot Subroto.

“Khourunnas Anfauhum Linnas” (Sebaik – baik nya manusia, adalah manusia yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya” Begitu bunyi hadist yang paling baik untuk berbuat baik.
Kami dari teman-teman IISIP 87, yang baru saja bertemu kembali 2 minggu lalu di acara Reuni IISIP 87, yang sudah seperti saudara, langsung berinisiatif menggalang dana. Veyda, Shanti dan Poppy, datang ke lokasi dirawatnya istri inong.

Kita spontan bergerak, karena beberapa teman sudah merasakan kesedihan yang sama ketika anggota keluarga terkena kanker.

Hanya butuh waktu 2 hari 2 malam, kami saling bekomunikasi, menyebarkan informasi donasi untuk istrinya Inong, secepat 2 hari itulah kami mengumpulkan dana.
“Alhamdulillah senangnya punya banyak teman yang sudah tidak seperti teman biasa, terasa teman rasa saudara”.
Tibalah saatnya kami datang ke RSAD Gatot Subroto, menjenguk istrinya inong, Senin 12 Agustus 2024, jam 12 siang.

” Inong menyambut baik kami, ketika kami mau menjelaskan usaha kami menggalang dana dan menyampaikan pesan, Inong terdiam menghadap tembok, terisak tangis tak tertahankan” ucap seorang sahabat.

Inong sempat menanyakan tindakan diambil oleh team dokter, apakah oksigen mengalirkan dengan arus yang kuat ke pernapasan istri, atau dilakukan CPR ( Tindakan menghentakkan dada si pasien dengan alat).

Ini kondisinya sudah sesak napas, dan berat untuk tarik napas. Yuni, yang masih cantik seperti pertama ketemu ketika mereka berdua baru nikah dulu, “masih bisa senyum dan sesekali jawab pertanyan kami”.ucap Popy

Diakhir pertemuan, Inong mengucapkan banyak terimakasih kepada teman IISIP 87 semua yang sudah mau merelakan dana nya untuk membantu.

“Nikmat mana lagi yg kamu dustakan,” katanya dalam kata2 sambutanya.. sambil menangis terharu. Alhamduliillah donasi sudah di serahkan, walau masih saja dana mengalir ketika kita sudah menuju pulang.
Begitulah rasanya, teman rasa saudara, seperti anggota badan, ada 1 aja anggota badan sakit, semua terasa sakit dan perlu Kerjasama dalam kebaikan.

Sabar dan Ikhlas ya Inong, InsyaAllah pertolongan Allah SWT  selalu ada. Aamin

Catatan Veyda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *