Universitas Pertamina Gelar E-Sport Menggunakan Energi Terbarukan

Universitas Pertamina bersama PT Pertamina (Persero) melalui subholding Pertamina New Renewable Energy mengadakan kompetisi E-Sport pertama di Indonesia yang menggunakan energi terbarukan.

Kompetisi bertajuk “Renewable Energy E-Sport Cup” ini bertujuan untuk membangun kesadaran generasi muda tentang pentingnya transisi energi.

Kompetisi mempertandingkan Mobile Legend Bang Bang untuk dua kategori, yaitu pelajar SMA dan mahasiswa.

Acara final yang berlangsung di GOR Pertamina Arena memanfaatkan panel tenaga surya sebagai sumber listrik, dengan total daya 10.000 watt.

Selain itu, kompetisi cosplay juga turut digelar, diikuti oleh 35 peserta.

Sebanyak 117 tim pelajar dan 42 tim mahasiswa dari seluruh Indonesia berpartisipasi, dengan total 795 peserta.

Di kategori pelajar, Tim ABK dari SMKN 63 Jakarta keluar sebagai juara dan mendapatkan hadiah uang tunai Rp.5.500.000 serta beasiswa dari Universitas Pertamina.

Di kategori mahasiswa, Tim BTK E-Sports dari Universitas Negeri Makassar berhasil meraih juara pertama dan juga mendapatkan hadiah yang sama.

Selain kompetisi, acara ini juga diisi dengan edukasi tentang upaya Pertamina dalam transisi energi.

Corporate Secretary Pertamina New Renewable Energy Dicky Septriadi, di Jakarta, Sabtu (5/10/24) menjelaskan, kegiatan tersebut menjadi titik pijak dalam meningkatkan pemahaman masyarakat dalam dukungannya mengembangkan energi bersih.

“PNRE sebagai industri yang berfokus pada produksi sumber energi terbarukan mengapresiasi gelaran kegiatan E-Sport Cup yang merupakan inisiator dalam kompetisi esport dengan skema penggunaan energi terbarukan. Saat ini per 2023 lalu PNRE sendiri telah berhasil memproduksi hingga 5,5 juta MW energi bersih.

Harapannya implementasi kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat awam terhadap pentingnya transisi energi untuk mendukung capaian Net Zero Emission 2060,” kata Dicky.

Ibnu Sulistyo Riza Pradipto,Advisory Board Pengurus Besar Esports Indonesia mengatakan, penyelenggaraan renewable energy esport tidak hanya menyajikan kompetisi menarik, namun mengharmoniskan hiburan dengan edukasi.

Ambisi transisi energi nyatanya turut dilakukan melalui industri game, melalui penggunaan energi hijau industri gaming dapat berperan mereduksi kebutuhan elektrifikasi dari energi fosil.

Kedepannya diharapkan langkah kecil seperti ini dapat berpotensi besar untuk mendorong  perubahan di masa depan.

Selain gelaran kompetisi, UPER juga akan mengadakan pameran teknologi dan inovasi energi hijau karya mahasiswa dari 15 program studi UPER yang menghadirkan solusi berkelanjutan bagi masa depan.

Dengan total hadiah mencapai 20 juta.

Acara ini berhasil memicu antusiasme peserta sekaligus memperkenalkan inovasi dan komitmen kampus dalam mendukung pengembangan energi terbarukan.

“Gelaran Renewable Energy E-Sport Cup mencerminkan Universitas Pertamina yang berkomitmen pada pengembangan ilmu pengetahuan yang berorientasi bisnis dan teknologi di bidang energi,” katanya.

Selain memperkenalkan institusi dengan baik, kompetisi ini diharapkan dapat memicu kreativitas generasi muda dalam menghadapi tantangan sosial. Kami berharap para pemuda terinspirasi untuk menjadi penggerak inovasi dan solusi berkelanjutan yang akan mendorong kemajuan industri energi di masa depan.

Sejak diresmikan sebagai cabang olahraga pada 2020, E-Sport semakin populer di Indonesia. Menurut Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, transaksi mobile gaming di Indonesia mencapai sekitar 5,6 triliun rupiah, menjadikannya pasar mobile game terbesar ketiga di dunia.

Berdasarkan data Newzoo (2023), Indonesia juga merupakan pasar game terbesar di Asia Tenggara, dengan 98 juta gamer.

Namun, pertumbuhan pesat ini berdampak pada meningkatnya konsumsi listrik, terutama untuk perangkat game yang memerlukan daya besar.

Menurut International Energy Agency (IEA), sektor teknologi informasi dan komunikasi, termasuk gaming, diperkirakan menyumbang sekitar 8 persen dari konsumsi listrik global. Kondisi ini mendorong perhatian lebih pada penggunaan energi berkelanjutan di sektor gaming.

Penulis: Dwi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *