Renja Sekda , ASN Kota Depok Sudah Saatnya Melayani Masyarakat Bukan Dilayani

Rudi Irwanto

SatuNet.co,Depok – Forum Rencana Kerja (Renja) Sekretariat Daerah (Setda) Kota Depok fokus pada isu rencana kerja strategis, menjadi prioritas yang akan dilaksanakan pada tahun 2026 mendatang.

Pj. Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok, Nina Suzana membuka secara langsung kegiatan Forum Rencana Kerja (Renja) Sekretariat Daerah Kota Depok Tahun 2025 untuk Perencanaan Tahun 2026.

Kegiatan yang mengusung tema “Bersama Depok Maju, melalui pembangunan Trilogi Fondasi Transformasi Tata Kelola Pemerintahan Digital,” ucap Nina Ruang Edelweis lantai 5, Gedung Balaikota Depok, Senin (10/3/2025).
Sebagai nara sumber DPRD Depok dari Komisi A Khairuloh dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Depok, Dadang Wihana.

Nina dalam sambutannya mengatakan, melalui Forum Renja tersebut peran Sekretariat Daerah (Setda) diharapkan mampu mengharmonisasi pembangunan di Kota Depok.

“Ini bukan suatu kegiatan formalitas tetapi ini menjadi keharusan berkumpulnya kita untuk melihat serta merencanakan sejauh mana peran dan fungsi Sekretariat Daerah sebagai pihak yang punya tanggung jawab mengharmonisasi pembangunan di Kota Depok,” ujar Nina.

“Jadi analoginya Setda bisa dibilang sebagai dirigen yang mengatur irama dari semua Perangkat Daerah (PD), mengendalikan semua perencanaan pembangunan termasuk juga memperpanjang program-program yang dikendalikan,” lanjutnya.

Masih kata Nina , Sekretariat Daerah memiliki peran dalam mengatur, mengendalikan dan mempertajam program, akan tetapi, dari sisi kewenangan menjadi kewenangan Walikota.

Dari sisi tanggung jawab menjadi kewenangan para OPD, Kepala Bagian (Kabag), para Asisten dan Staf Ahli dimana memiliki tanggung jawab penuh terhadap koordinator Perangkat Daerah.

“Kami berharap perencanaan pembangunan 2025 harus dipertajam sejauh mana support yang bisa kita berikan serta kendali kepada perangkat Daerah, kita punya tanggung jawab secara teknis untuk menjawab harapan masyarakat,” ungkapnya

Program penyusunan Renstra Sekretariat Daerah, kemudian digitalisasi pengadaan barang dan jasa. “Digitalisasi proses pengajuan produk hukum, pengembangan e-Sakip Kota Depok,” tuturnya.

Kemudian pengadaan lift di lingkungan Balaikota Depok, pengadaan kendaraan dinas, pemeliharaan gedung dan kawasan lain seperti gedung.

Dadang memberi saran kepada ASN yang hadir dalam Renja Sekda,lupakanlah dengan jabatan yang ada ketika nama jabatan kita disebut oleh rekan atau teman sejawat kita dikantor.
“ketika disebut bu kasie,bu kabag atau yang lainnya,sekarang tugas kita melayanin masyarakat,bukan dilayani, itu harus di tanam dijiwa kita sebagai seorang ASN”.tegas Dadang.

Masih Kata Dadang ,Terakhir kita harus berubah dari Manual ke Digital sekarang sudah tidak ada kertas untuk poto copy,harus di hapus biaya ATK nya.

Lurah dan Camat harus di tingkatkan kewenanganya,jadi yang tidak baik menjadi baik seperti masalah sampah seharusnya sudah ditingkat Kelurahan dengan masyarakat selesai.

Dadang berharap,ASN dari yang dilayani sekaraang harus melayani masyarakat, ASN yang dulunya tertutup melayani masyarakat sekarang sudah waktunya terbuka.tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *