Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Depok Jawa Barat mewaspadai adanya serangan fajar di saat masa tenang penyelenggaraan pemilu 2024 mulai tanggal 11-13 Februari 2024.
“Pengawasan juga dilakukan saat hari pencoblosan terutama serangan fajar,” kata Ketua Panwascam Cilodong Kota Depok Dedi Muliawan di Depok, Jumat.
Dedi mengakui memang susah membuktikannya karena tidak ada info yang valid. Kalau desas desus memang ada. Ia menilai serangan fajar merupakan upaya pamungkas untuk meraih suara.
“Kalau sampai ada ditemukan politik uang sanksinya pidana dengan ancaman sanksinya kurungan selama 3 tahun,” ujarnya.
Lebih lanjut Dedi mengatakan kami akan melakukan apel siaga
dan akan melakukan patroli di tempat-tempat strategis untuk memastikan tidak ada kampanye lagi di masa tenang.
Dedi Muliana mengatakan dalam masa tenang tidak diperbolehkan melakukan kegiatan kampanye dan memastikan pemasangan baliho atau banner tidak diperbolehkan lagi.
Untuk itu kata dia partai politik untuk mencopot alat peraga kampanye baik itu gambar baliho ataupun banner. “Kami harap semua peserta pemilu mentaati aturan,” tegasnya.
Dedi mensinyalir masih ada yang akan melakukan kampanye dimasa tenang karena dengan alasan masih ada dana yang tersedia. “Kalau kami menemukan ataupun ada larangan maka akan kami tindak tegas,” katanya.
Lebih lanjut Dedi mengatakan juga melakukan pengawasan TPS yang mulai 21 Januari 2024 dengan melantik 453 personil pengawas TPS. “Setiap satu TPS satu pengawas untuk memastikan emungutan berjalan sesuai dengan aturan,” katanya.