SatuNet.co,Jakarta – Menderita kanker Limphoma stadium 3, istri mantan host program televisi Uka-Uka di era 2000 an, Ismail atau dikenal dengan panggilan Inong, mendapat santunan dari rekan-rekan alumni IISIP angkatan 87.
Penyerahan bantuan dari donasi tali kasih peduli Alumni IISIP 87 tersebut berlangsung Senin, 12 Agustus 2024, di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.
Diwakili Veyda, Poppy dan Shanti, rekan Inong menerima santunan yang berasal dari penggalanan dana spontan sebesar 12,3 juta rupiah.
Inong mengungkapkan rasa syukur dan terharunya atas bantuan dan kerelaaan rekan-rekan alumni untuk menyisihkan dananya. “Nikmat mana lagi yg kamu dustakan,” kata Inong sambil menangis.
Inong menambahkan bahwa istrinya, Yuni sudah di rawat kurang lebih selama 25 hari di RSPAD Gatot Subroto. Dikatakannya, sang istri, Yuni sebenarnya merasakan gejala penyakitnya sejak dua bulan lalu.
“Ini dirasakan kira-kira 2 bulan lalu, ada masalah di kelenjar getah bening nya. Kondisinya terus menurun, sesak napas, karena leukosit nya kurang jumlahnya, membuat urine nya memerah seperti darah.
Begitu pula dengan kondisi fisik sang istri yang semakin turun berat badanya,” cerita Inong. Oleh karena itu dirinya, sambil menitikkan air mata haru, sangat berterimakasih atas perhatian dan bantuan dana dari rekan-rekan alumni IISIP angkatan 87.
Menurut penggagas donasi, Veyda, penggalangan dana donasi terebut berangkat dari niatnya untuk mengajak rekan alumni IISIP 87 sedikit memberi perhatian dan bantuan seikhlasnya kepada istri Inong.
Dijelaskan Veyda, secara ekonomi kondisi Inong sangat memprihatinkan dan penyakit istrinya cukup serius, yakni kanker Limphoma stadium 3.
Saat reuni akbar IISIP 87 yang berlangsung akhir Juli lalu dengan tema : Happy Together, Friendship Forever , Inong tidak hadir. Hal ini menjadi pertanyaan Veyda.
“Setelah cek informasi, ternyata bapak 3 anak ini sedang dalam keadan tidak baik- baik saja. Sang Istri tercinta, Yuni, terkena Kanker Limphoma stadium 3 yang menyerang kelenjar getah bening nya sehingga tidak banyak memproduksi sel darah merahnya.” cerita Veyda.
“Khourunnas Anfauhum Linnas” Hadist Riwayat At Thobari (Sebaik – baik nya manusia, adalah manusia yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya) Begitu bunyi hadist yang paling baik untuk berbuat baik. “Itu dasar atau nawaitu untuk menginisiasi penggalangan dana atau donasi,” ucapnya sambil terus mengucapkan rasa syukur..
Masih kata Veyda spontan bergerak cepat, karena beberapa teman sudah merasakan kesedihan yang sama ketika anggota keluarga terkena kanker.
“Hanya butuh waktu 2 hari 2 malam, kami saling bekomunikasi, menyebarkan informasi donasi untuk istrinya Inong, secepat 2 hari itulah kami mengumpulkan dana. Alhamdulillah senangnya punya banyak teman yang sudah tidak seperti teman biasa Mereka teman rasa saudara,”ungkap Veyda .
Ditempat yang berbeda Ketua Reuni IISIP 87 yang digelar 28 Juli 2024 lalu, Yosman Mansyur mengungkapkan rasa syukur dan bangga dengan respon para alumni atas ajakan donasi dari Veyda dan tim untuk istri Inong.
“Ini bentuk tali kasih atas kebersamaan yang sudah terjalin dan diperkuat ikatan kebersamaan lewat acara reuni akbar Alumni IISIP 87 yang di gelar akhir Juli lalu,” ujar Yosman ketika dihubungi di Jakarta Senin (12/8).
Yosman berharap, alumni 87 IISIP makin peduli, makin bersatu di tengah kesibukan, perbedaan dan keberagaman.
Utamakan silaturahmi, kebersamaan dan kebahagian kita ,” ujar Yosman sambil ingatkan makna slogan.. Together Forever, Friendship Forever!!! (Rudi Irwanto)