Arti Sebuah Sahabat

Satunet.co,Jakarta – Sahabat, yang kita tahu, itu melebihi dari teman. Lebih tahu luar dalam diri kita. Orang yang paling paham soal karakter kita, kebiasaan, kesukaan, bahkan sifat buruk kita.
Tunggu dulu, apa iya??
Sahabat berasal dari kata “shuhbah” yang berarti berkawan. sedang bentuk lainnya adalah “shaahib” yang berarti kawan dan jamaknya adalah “ashhaab”
Dalam sejarah, ‘sahabat’ adalah gelar buat mereka yang sering menemani nabi kita Muhammad Salallahu alaihi wa Salam. Yang sering duduk d suamping beliau. Mereka yang setia lahir bathun mendukung Rasulullah dalam suka maupun duka.

Kalau masa SMP, berlanjut di kuliahan hingga masa tak lagi muda, memang betul terasa banget peran nya sahabat. Buat sebagai supporting system hidup kita selain keluarga, bahkan sahabat duluan prioritasnya.
Apa sih sahabat itu?

Kalau jaman remaja sih jelas ya, teman main yang sama ketertarikan, hobby, sama-sama membutuhkan, dan selalu ada “saling’’. Semakin banyak kesamaan, semakin ketergantungan lah kita.

Dalam psikologi, persahabatan atau sahabat memiliki beberapa definisi dan fungsi yang penting. Berikut adalah beberapa pandangan dari para ahli:
1. Hubungan Emosional: Persahabatan adalah hubungan emosional yang dibentuk antara dua atau lebih individu yang saling mendukung, menghormati, dan menghargai satu sama lain. Hubungan ini didasarkan pada rasa saling percaya, kejujuran, dan dukungan1.
2. Sumber Dukungan: Sahabat sering kali menjadi tempat untuk berbagi suka dan duka, serta memberikan dukungan emosional. Mereka bisa menjadi sumber informasi, kegembiraan, dan hiburan2.
3. Pengaruh Positif: Persahabatan yang baik dapat meningkatkan harga diri dan kesejahteraan mental. Sahabat membantu kita melewati situasi sulit dan memberikan perlindungan dari tekanan sosial3.
4. Kepercayaan dan Kejujuran: Sahabat sejati adalah mereka yang dapat kita percayai dan yang selalu jujur, bahkan dalam situasi sulit. Mereka membantu kita melihat realita dan memberikan saran yang berguna4.
5. Kesehatan Mental: Memiliki sahabat dapat membuat seseorang lebih sehat secara mental karena adanya tempat untuk berbagi cerita dan perasaan5.

Seperti diatas itulah “Nilai” persahabatan sesungguhnya. Buat yang sudah merasakan pentingnya bersahabat, pasti akan terus ada di poin-poin d atas.

Tapi, Ketika seiring waktu berjalan, apakah iya? Sahabat masih sama “kualitasnya” dengan kondisi dulu?.

Nahh ini nihh yang pada kurang sadar. Bahwa persahabatan ternyata perlu “Update”, memperbaharui, jadi ada proses-proses perubahan teman kita seiring dengan pengalaman2 yang di hadapi.

Ketika persahabatan yang berumur belasan tahun bahkan puluhan tahun, tak semua bisa menyadari bahwa sahabatnya ini sudah banyak perubahan.

Oh jadi temen kita sudah banyak berubah ya? Iyaa pastinya. Berubah dalam hal apa aja?
1. Pengalaman baik maupun buruk merubah cara pandangnya dalam menyelesaikan masalahnya
2. Dengan siapa mereka berinteraksi, itu mempengaruhi berubahnya sahabat kita.
3. Tutur Bahasa, juga berubah, ngga mungkin akan sama karena bahasanya dinamis terus, Udah ngga bisa lagi ledek meledek dengan gaya Ketika sekolah.
4. Pola Pikir, pasti berubah, ngga akan sama dengan Ketika sekolah, maka, ngga akan bisa diajak becanda dengan Bahasa sama waktu sekolah.
5. Attitude, perilaku juga berubah, lebih bijaksana dalam bertindak.

Dan akan masih banyak lagi karena sejatinya sahabat kita manusia biasa yang penuh dengan kesalahan dan bertambahnya kualitas dirinya.

Penjabaran diatas sepertinya udah pada tahu ya, ehh iya banyak yg udah tahu, bukan paham lho.
Buktinya, masih banyak kok yang merasa bersahabat tapi dia ngga sadar, kalau sahabatnya menjadi lebih egois. Minta ketemuan Cuma mau didengarkan curhatanya, bantu2 soal pindahan misalnya, cenderung pengen fasilitasi atau di validasi bahkan di regulasi perasaannya sehingga persahabatan seperti layaknya pasien dengan Psikolognya.

Makanya, ngga heran dong persahabatan malah bukan seperti kepompong, justru tambah konflik, ngga terima, marah, kecewa dengan mudah, ah banyak lagi. Jadi mana bisa, persahabatan sejati kalo kayak gini. Belum lagi, Ketika ngga terima, kecewa, ghibah deh kemana2 minta dukungan. Astaghfirullah..
Jangan yaa dek yaaa… ( kalimat viral d tiktok)

Soalnya Ketika paham, persahabatan ini aka nada “Value Added” ( Nilai Tambah yang mencerminkan ‘kualitas pertemanan sejati’ ini) Berkualitas luar dalam, yang ada malah saling support, tambah ngerti, tambah empatinya, tambah ilmunya, saling update, saling support.

Malah paling enak sih sahabat menuju akhirat, saling mengajak kepada ibadah dan fokus pada kebaikan, kebaikan, dan kebaikan.

Pertanyaannya sekarang, apa iya? Ada sahabat sejati lahir bathin luar dalam dunia akhirat

Catatan Veyda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *