Minimnya Madrasah Negeri di Depok

Rudi Irwanto

SatuNet.co,Depok – Minimnya madrasah negeri di Depok menjadi sorotan Anggota DPRD Depok, dari Fraksi PPP Qonita Lutfiyah. Pasalnya, sejak Depok 1999 Depok baru memiliki Madrasah Tsanawiyah Negeri (setingkat SMP) dan Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN/SD) yang diresmikan awal 2024.

Politikus Partai Persatuan Pembangunan ini menegaskan minimnya madrasah negeri adalah fakta yang tidak dapat dipungkiri sampai sekarang.

Qonita mengatakan, “soal mengenai alasan kewenangan dari Pemkot Depok, itu wewenang pemerintah pusat ” padahal pendidikan merupakan tanggung jawab bersama yang menjadi kebutuhan dasar manusia, sehingga tidak bisa berpangku tangan kepada siapapun.

Masih kata Qonita, apa yang disampaikannya bagian dari masukan, karena warga menginginkan perubahan agar kotanya lebih maju lagi.Jangan tiap tahun itu-itu aja yang di kerjakan padahal yang paling penting sekolah Madrasah Negeri sampai saat ini baru satu yang berdiri.

Qonita , menyampaikan pandangannya, bahwa pembangunan madrasah negeri di Depok harus terus didorong dan diselesaikan.

“Ini bagian dari masukan. Artinya kita ingin perubahan Depok lebih maju lagi. Apa yang belum terealisasi, harus kita suport agar terealisasi,” ujarnya.

Menurut Qonita, pendidikan adalah kebutuhan dasar manusia yang tidak bisa diabaikan. Meskipun ranah pembangunan madrasah memang berada di bawah Kementerian Agama, Qonita menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah kota dan Kementerian Agama.

“Kita tidak bisa tergantung pada siapa dan siapa. Ini adalah tanggung jawab kita bersama,” tegasnya.

Qonita menambahkan, kerja sama antara Pemerintah Kota Depok dan Kementerian Agama sangat dibutuhkan untuk mewujudkan janji tersebut.

“Tinggal bagaimana kita bekerjasama, bersinergi antara pemerintah kota dengan Kementerian Agama,” kata Qonita.

Mengenai keterbatasan lahan yang ada di Depok sering menjadi kendala, untuk itu Qonita menilai hal itu tidak dijadikan alasan.

Menurutnya, justru solusi yang harus dicari agar pembangunan madrasah bisa terwujud. “Kalau kita selalu mencari alasan  itu gak akan selesai ” ujarnya tegas.

Warga Kota Depok pun mempertanyakan kelanjutan dari janji tersebut. Dengan sisa masa jabatan yang tinggal beberapa bulan lagi, harapan untuk melihat madrasah negeri di kecamatan lainnya semakin menipis. Muncul pertanyaan mengenai nasib pembangunan madrasah di kecamatan-kecamatan lain.

Qonita yakin bahwa pembangunan madrasah negeri di Depok bisa terwujud jika ada kemauan yang kuat.

Qonita optimis, jika ada keinginan yang jelas, lahan bisa ditemukan dan pembangunan bisa dilaksanakan.”Okelah secara aturan itu tanggung jawab Kemenag, tapi kelak yang mendapatkan manfaatnya kan anak Depok,” tegas Qonita.

Qonita berharap ke depannya, siapapun yang memimpin Depok selanjutnya tidak mencari pembenaran atau alasan, tetapi lebih fokus pada solusi.

“Ini adalah ide-ide kita, gagasan kita, pikiran kita, yang kita tumpahkan untuk Kota Depok yang kita cintai,” ungkapnya.

Qonita menyatakan , “Bahwa jika pasangan Supian Suri dan Chandra Rahmansyah terpilih menjadi wali kota dan wakil wali kota, pembangunan madrasah negeri di Depok akan terwujud sesuai harapan masyarakat”.

Kami sangat yakin (bila Supian Suri dan Chandra Rahmansyah terpilih menjadi wali kota), akan terwujud,” tutup Qonita.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *