SatuNet, Pekanbaru – Mengawali tahun 2023, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja di Provinsi Riau untuk meresmikan Jalan Tol Pekanbaru-Padang Seksi Pekanbaru-Bangkinang sepanjang 30,9 km.
Ruas tol ini merupakan bagian dari koridor pendukung (sirip) Jalan Tol Trans Sumatera yang akan menghubungkan daerah yang berada di Provinsi Riau dan Sumatera Barat.
Peresmian jalan tol ditandai dengan penekanan tombol sirine dan penandatanganan prasasti oleh Presiden Jokowi di Gerbang Tol Bangkinang, Rabu (04/01/2023). Turut hadir, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Riau Syamsuar, Anggota Komisi V DPR RI Effendi Sianipar, dan Pj Bupati Kampar Kamsol.
Presiden Jokowi mengatakan Jalan Tol Pekanbaru-Bangkinang nantinya akan tersambung dengan Jalan Tol Pekanbaru-Dumai yang sudah beroperasi. Sehingga ke depan ruas Tol Pekanbaru-Dumai yang merupakan koridor utama Jalan Tol Trans Sumatera akan tersambung dengan koridor pendukungnya, yakni ruas Tol Pekanbaru-Padang.
“Nanti akan disambungkan dengan Lingkar Pekanbaru, sehingga Dumai-Pekanbaru-Bangkinang akan tersambung hingga ke arah Padang. Kita harapkan dengan jalan tol yang ada ini kecepatan, mobilitas orang, barang, dan jasa semakin baik,” kata Presiden Jokowi.
Dengan jaringan logistik yang lebih baik, dikatakan Presiden Jokowi akan memperbaiki daya saing terutama komoditas-komoditas yang diproduksi di Provinsi Riau serta menumbuhkan sentra perekonomian baru yang pada akhirnya akan membuka lapangan kerja dan memberikan kesejahteraan masyarakat.
“Dulu Pekanbaru-Bangkinang 1,5-2 jam, tadi saya coba sendiri 23 menit. Artinya ada kecepatan, kalau ada kecepatan mobilitas tinggi, daya saing akan lebih meningkat produk di Kabupaten Kampar dan Provinsi Riau, kemudian muncul titik-titik perekonomian,” kata Presiden Jokowi.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan kehadiran jalan tol yang terhubung dengan kawasan-kawasan produktif seperti kawasan industri, pariwisata, bandara, dan pelabuhan akan dapat mengurangi biaya logistik dan meningkatkan daya saing produk dalam negeri.
“Pada ruas tol Pekanbaru-Padang, sekarang sudah bisa selesai Pekanbaru-Bangkinang, dan akan dilanjutkan sampai Pangkalan yang akan selesai pada 2024. Dari arah Padang, kini sedang dikerjakan Tol Padang-Sicincin, Insya Allah juga selesai 2024,” kata Menteri Basuki.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit mengatakan dengan tersambungnya ruas Tol Pekanbaru hingga Pangkalan diharapkan dapat menjadi tulang punggung Trans Sumatera yang menciptakan kawasan perekonomian baru di Provinsi Riau. Khususnya mendorong tumbuhnya industri perkebunan, pertambangan, dan industri turunannya di Kabupaten Kampar serta mendongkrak kawasan pariwisata Candi Muara Takus.
“Harapan kita kalau Tol Bangkinang-Pangkalan juga selesai dari 3 jam Pekanbaru menuju Muara Takus bisa kita pangkas menjadi 1-1,5 jam saja. Ruas tol ini akan menjadi pengungkit baru perekonomian di Provinsi Riau,” kata Danang Parikesit.
Pembangunan Ruas Tol Pekanbaru-Bangkinang sepanjang 40 km merupakan penugasan Pemerintah kepada PT Hutama Karya sebagai Badan Usaha Jalan Tol dan PT Wijaya Karya dan PT Hutama Karya Infrastruktur sebagai kontraktor pelaksana sejak 2021 dengan nilai investasi Rp4,8 Triliun.
Dari total panjang jalan utama 40 km, sepanjang 30,9 km (On/Off Sungai Pinang-SS Bangkinang) diresmikan Presiden Jokowi, sisanya sepanjang 9,1 km (JC Pekanbaru-On/Off Sungai Pinang) telah terbangun 1,5 km dengan target penyelesaian konstruksi 2023.
Ruas tol ini sudah dibuka bertarif pada 25 Desember 2022 guna mendukung lalu lintas libur mudik Natal dan Tahun Baru 2023. Tercatat rata-rata harian lalu lintas kendaraan yang lewat mencapai 7.507 kendaraan per hari. Saat ini tengah dikerjakan ruas Tol Bangkinang-Pangkalan Tahap I dari SS Bangkinang-Tanjung Alai sepanjang 24,7 km untuk melanjutkan ruas Tol Pekanbaru-Bangkinang. Progres konstruksinya sudah 73,1% dengan lahan bebas 59,7% dan ditargetkan selesai Desember 2023.
Jalan Tol Trans Sumatera dari Provinsi Lampung hingga Aceh sepanjang 2.966 km terdiri dari koridor utama (back bone) dan koridor pendukung (sirip). Di mana sebanyak 11 ruas dengan total panjang 742 km sudah beroperasi dan 7 ruas sepanjang 432 km tahap konstruksi.
Hadir mendampingi Menteri Basuki, Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, Direktur Jalan Bebas Hambatan Ditjen Bina Marga Budi Harimawan Semihardjo, dan Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) T. Yuliansyah, Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera III Sahril, Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Sumatera III Zubaidi, Kepala BP2JK Wilayah Riau Hamka Lubis, Dirut PT Wika Agung Budi Waskito, Dirut PT Hutama Karya Budi Harto. (Rafi)